Rabu, 07 Agustus 2019

Seputar Gunung Slamet yang Jalur Pendakiannya Tanpa Sumber Air

Gunung Slamet salah satu gunung yang populer serta gunung berapi paling tinggi ke 2 di Pulau Jawa. Ingin tahu dengan bukti menarik Gunung Slamet?

Gunung ini terletak ada antara tepian Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, serta Pemalang. Mempunyai ketinggian 3.428 mdpl, membuatnya gunung berapi paling tinggi ke 2 sesudah Gunung Semeru.



Diluar itu, gunung ini cukup popular jadi target pendakian walau medannya diketahui susah. Tersebut sekitar Gunung Slamet yang disatukan dari beberapa sumber:

1. Asal mula Nama Gunung Slamet

Nama Slamet diambil dari bahasa Jawa, yang berarti selamat. Sebab menurut legenda warga seputar, ada seseorang ulama yang bernama Syech Maulana Magribi yang disebut satu diantara tokoh penebar agama Islam di tanah Jawa, beliau memperoleh kesembuhan dari penyakit gatal lewat cara berendam di air panas yang berada di Gunung Slamet.

Penamaan Slamet pada gunung ini berlangsung pada saat kerajaan Mataram Islam, sesudah berakhirnya atau selesainya kejayaan kerajaan Majapahit.

2. Gunung Berapi Aktif

Gunung Slamet adalah gunung berapi yang dapat meletus setiap saat. Letusan yang tertera pada riwayat berlangsung pada era ke 19.

Catatan letusan didapati semenjak meletus pada tahun 1999 serta gunung ini aktif dan seringkali alami erupsi rasio kecil. Kegiatan terakhir kalinya saat bulan Mei 2009 serta sampai Juni terus keluarkan lava pijar. Sekarang, status Gunung Slamet normal.

3. Mitos

Mitosnya, disebut satu nanti saat Gunung Slamet akan meletus hebat serta dapat membuat pulau Jawa terpisah. Ini sudah sempat ramai serta membuat takut masyarakat, ditambah lagi di ramalan menyampaikan jika Jawa akan terbelah jadi 2. Ini karena disebabkan permukaan tanah amblas yang membujur dari laut samping utara ke laut selatan.

4. Jalan Pendakian

Untuk sampai pucuk Gunung Slamet, ada 6 pilihan jalan yang ada untuk beberapa pendaki, sebagai berikut ini:

a. Jalan Bambangan, dengan jarak menempuh perjalanan seputar 11,5 jam untuk sampai pucuk.

b. Jalan Kaliwadas memerlukan waktu perjalanan seputar 11 jam.

c. Jalan Guci, waktu pintas pada jalan Guci seputar 9,5 jam.

d. Jalan Baturaden, waktu pintas di jalan satu ini seputar 11 jam perjalanan.

e. Jalan Sawangan, perkiraan waktu yang diperlukan kurang lebih 9 jam.

f. Jalan Kaligua, perkiraan waktu untuk sampai di Pucuk Gunung Slamet melalui jalan ini ialah 9 jam perjalanan.

5. Kesusahan serta Efek Mendaki

Dua kesusahan waktu mendaki Gunung Slamet ialah air serta kabut. Jika ingin mendaki Gunung Slamet, yakinkan bawa perbekalan air minum yang cukup. Sebab jalan pendakiannya populer tanpa ada sumber air. Selanjutnya, unsur kabut Gunung Slamet yang benar-benar mudah berkabut. Kabut itu dapat hilangkan jalan pendakian. Oleh karenanya yakinkan untuk bawa alat penerangan yang cukup supaya tidak salah jalan waktu turun kabut.

Sedang efek awan panas, debu vulkanik dan gas beracun adalah beberapa efek yang akan ditemui waktu mendaki Gunung Slamet.

0 komentar:

Posting Komentar