Kualitas udara di Jakarta kembali jadi perhatian sesudah disinggung oleh Menteri Lingkungan Hidup serta Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Dia menyebutkan kualitas udara di Jakarta walaupun masih juga dalam step sedang dapat beresiko buat bayi serta masyarakat lansia.
"Bilamana memakai data kombinasi AQMS KLHK serta Pemerintah DKI Jakarta, karena itu kualitas udara Jakarta ada pada konsentrasi 39,04 μg/Nm3 atau pada kelompok tidak sehat untuk barisan peka, dalam soal ini bayi serta manula," jelas Siti dalam info tertulisnya, Kamis (11/7/2019).
Jelas akan terdapat beberapa efek kesehatan yang dapat berlangsung jika kualitas udara lebih buruk. Polusi udara biasanya jadi pemicu penting, serta menurut satu studi yang dikerjakan di Inggris mengatakan polusi udara dapat membuat paru-paru kita menua sampai dua tahun.
Studi ini menyebutkan paparan polusi karena udara buangan serta sampah pabrik dapat tingkatkan efek penyakit paru obstruktif akut (PPOK). PPOK adalah keadaan yang tidak dapat sembuh, berlangsung waktu paru-paru meradang, rusak serta menyempit.
Diadukan Daily Mail, pengidap PPOK dapat kesusahan bernapas, beresiko terserang infeksi dada serta bahkan juga batuk berdarah. Pemimpin studi itu, Profesor Anna Hansell dari UK Centre for Environmental Health and Sustainability mengatakan cukup mengagetkan jika dikit studi yang membahas bagaimana polusi udara berefek pada kesehatan paru-paru.
Pada studi ini, beberapa periset menganalisa rangkaian polutan terhitung nitrogen dioksida (NO2) serta partikel kecil yang disebutkan PM10 serta PM2.5 yang dilepaskan dari asap knalpot serta asap buangan pabrik. Semua polutan itu dapat masuk ke paru-paru serta saluran darah melalui hidung.
Hasil tunjukkan jika rata-rata setiap tahun ada penambahan lima mikrogram per mtr. kubik dari PM2.5 di udara, penurunan peranan paru-paru seperti seperti penuaan sepanjang dua tahun.
Ditambah lagi oleh Profesor Tobias Welte, presiden dari European Respiratory Society, jika penemuan ini memperingatkan kembali jika paparan polusi udara betul-betul membahayakan kesehatan manusia. Yaitu dengan kurangi keinginan hidup serta membuat masyarakat semakin rawan terkena penyakit paru akut.
"Akses pada udara bersih ialah keperluan mendasar serta hal semua masyarakat. Bernapas adalah peranan manusia yang paling basic untuk bertahan hidup, oleh karena itu kita harus terus lanjut untuk perjuangkan hak kita untuk hirup udara bersih," ujarnya.
Simak juga: Kualitas Udara Jakarta Disebutkan Tidak Sehat, Berhati-hati Efek Hipertensi Baca Video "Keinginan Dokter Paru Untuk Polusi Udara di Ibukota" [Gambas:Video 20detik] (frp/up) kualitas udara jakarta kualitas udara polusi udara polusi udara jakarta penyakit paru-paru
Kamis, 11 Juli 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar