Deskripsi: Peluang
pengembangan SDM melalui BEKRAF bisa dijadikan sebagai acuan untuk ekonomi
kreatif Indonesia yang semakin maju.
Ekonomi kreatif negara ini telah diakui sebagai
kekuatan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Perekonomian di Indonesia
terdiri dari 7,44% dari PDB Indonesia pada tahun 2017 dan menyediakan lapangan
kerja bagi sekitar 16,4 juta pekerja. Kadin telah membahas hal ini lebih jelas.
Untuk memanfaatkan potensi ekonomi kreatif
untuk pembangunan ekonomi, pemerintah Indonesia meluncurkan BEKRAF (Badan
Kreatif Ekonomi Indonesia). Ini adalah inisiatif yang memanfaatkan inovasi
teknologi untuk memajukan SDM wirausahawan dalam menerima pembiayaan dan
membentuk kemitraan lintas-sektor.
Peluang Besar Pengembangan SDM untuk Ekonomi
Kreatif
BEKRAF menyelenggarakan ‘Konferensi Dunia
tentang Ekonomi Kreatif (WCCE)’ di Bali. Konferensi ini melibatkan para
pemangku kepentingan yang mewakili pemerintah, masyarakat sipil, organisasi
internasional, penyandang dana, dan para ahli dari arena ekonomi kreatif. Ini
adalah beberapa peluang pengembangan SDM yang bisa diidentifikasi:
●
Membangun
ekosistem pendukung
Membangun ekosistem pendukung melalui perantara
seperti ruang kerja bersama adalah kunci untuk meningkatkan ekonomi kreatif
menuju dampak. Lebih dari sebelumnya, ada kebutuhan untuk membangun lingkungan
yang memungkinkan bagi perusahaan ekonomi kreatif untuk berkembang.
●
Sebagai
wadah bertukar pikiran
Ruang kerja bersama sering berfungsi sebagai
perantara untuk membantu membangun koneksi lintas startup dan investor. Para
pebisnis pemula bisa dengan mudah mengakses ke jaringan wirausahawan membantu bisnis mereka agar bisa tumbuh.
●
Sebagai
wadah pengembangkan bakat
Disini para pengusaha dapat bertukar
keterampilan, kritik, dan saran. Hal ini berguna untuk perkembangan bisnis
mereka. Ruang-ruang seperti itu memainkan peran besar dalam memupuk kreativitas
pengusaha muda untuk mengeksplorasi ide bisnis dan mengembangkan ekonomi
kreatif.
●
Membangun
kapasitas
Membangun kapasitas melalui inisiatif kebijakan
adalah katalisator untuk skala BEKRAF memimpin program dampak sosial yang
disebut IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara). Di mana para
ahli kreatif termasuk desainer, antropolog, dan videografer bekerja sama.
●
Pembekalan
keterampilan
Selain itu, BEKRAF menyediakan desainer dengan
program pengembangan kapasitas. Melalui itu para pengusaha dibekali dengan
keterampilan berpikir kreatif, serta strategi bisnis, dan pemasaran.
●
Memberikan
panduan
Selain hal-hal di atas, BEKRAF memberikan panduan
kepada para pemula tentang cara meningkatkan dan menentukan strategi untuk
pertumbuhan bisnis.
●
Peningkatan
peluang kerja
Setelah mengembangkan ide-ide kreatif, ekonomi
kreatif dapat meningkatkan peluang kerja. Peningkatan lapangan kerja
membutuhkan pasar yang luas, dengan ekonomi kreatif akan secara langsung
memperluas pasar.
Ekonomi kreatif memiliki banyak kendala dalam
perkembangannya. Namun, pemerintah optimis bahwa ekonomi kreatif akan menjadi
fondasi ekonomi Indonesia. Dukungan pemerintah diwujudkan pada pembentukan
BEKRAF pada tahun 2015 dan diharapkan mampu membawa perubahan besar.
Selain itu, pemerintah melalui BEKRAF terus
memberikan bantuan untuk menghasilkan lingkungan kreatif melalui revitalisasi
fasilitas dan infrastruktur. Fasilitas itu termasuk komunikasi dan teknologi
informasi yang digunakan untuk pengembangan kreatif, pameran, dan pusat
inkubator bisnis.
Semakin banyak orang Indonesia mengembangkan
produk ekonomi kreatif, semakin besar peluang Indonesia untuk maju. Produk
kreatif seperti film, musik, kerajinan tangan yang unik, aplikasi seluler yang
bermanfaat, makanan yang sedang tren, dan banyak lagi lainnya mampu menciptakan
pasar yang menggembirakan bagi industri kreatif.
Industri kreatif memiliki potensi untuk
menghasilkan pekerjaan yang berharga dan bermartabat di era otomasi industri
yang pesat. Karena itu membuka potensi tersembunyi dari ekonomi kreatif akan
menjadi tantangan bagi Indonesia. Kamu yang tertarik mendalami lebih jauh
mengenai perekonomian Indonesia bisa mengunjungi laman web Kadin Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar